SELAMAT DATANG DI LIAILMAMAH.BLOGSPOT.COM,JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTARMU YA! :) maaf jika foto2 terhapus :')

Thursday 4 October 2012

Si Tomboy Yang Ingin Berubah





Sejak kecil saya sering berpenampilan layaknya seorang laki-laki. Karena saya sering memakai kaos dan bercelana levis pendek, saya disebut sebagai “si tomboy”.
Tidak seperti anak perempuan pada umumnya yang suka bermain boneka, dan berpakaian anggun, saya lebih suka bermain pistol-pistolan, mobil-mobilan dan lain sebagainya. Bermain pun saya lebih suka bersama teman laki-laki. Yang membuat lucu, ketika ayah saya hendak pergi shalat ke masjid saya selalu ikut ayah dengan mengenakan sarung dan baju koko. Bagaimana tidak? Perempuan pada umumnya, jika shalat mukenahlah yang ia pakai. Tapi tidak bagi saya.
Walaupun kadang ada yang memanggil saya tomboy, entah kenapa saat itu saya sama sekali tidak merasa malu dengan penampilan saya.
seiring berjalannya waktu, ketika saya duduk di bangku MTs, dan saya mondok di salah satu pondok pesantren di cirebon, sedikit demi sedikit saya mencoba mengubah penampilan dan prilaku saya. Karena, mau tidak mau di pondok wajib mengenakan rok, baju panjang, serta jilbab. Maka dari itu, yang semula memakai celana pendek dan kaos pendek saya ubah menjadi pakaian yang islami. Orang tua saya mulai senang dengan perubahan pada diri saya. Karena mereka merasa benar-benar mempunyai seorang anak perempuan, walaupun saat itu belum sepenuhnya saya berubah.
Awalnya, saya tidak nyaman dengan busana yang tertutup, tapi karena sebuah keharusan maka saya coba jalani dan akhirnya saya nyaman dengan busana yang tertutup seperti itu. Walaupun penampilan saya sudah berubah, sifat dan perilaku dalam diri saya nampaknya belum berubah. Untuk itu, saya mencoba melihat teman-teman saya bagaimana mereka berperilaku dan berpenampilan seperti wanita. Contohnya, dari cara teman-teman saya berhias, berbicara, duduk dengan manis, berjalan, semua saya tirukan demi berubah.
Suatu perubahan itu tidak mudah untuk dilakukan, oleh karena itu membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama untuk bisa mewujudkan apa yang saya inginkan. Walaupun sulit, saya harus terus mencoba berubah. Karena saya yakin saya bisa. Dan saya yakin, dimana ada kemauan disitu ada jalan.
Tiga tahun sudah saya mondok, teman-teman saya akhirnya mengakui bahwa saya saat itu sedikit berubah. Saya sangat senang mendengarnya. Dengan kata lain misi saya untuk berubah berhasil, walaupun tidak semuanya berubah.
Satu  hal yang tidak bisa saya ubah yaitu sifat. Sulit rasanya mengubah sifat saya yang pemarah, egois,  dan jutek. Parahnya jika saya sedang marah, saya tidak bisa mengontrol diri sampai-sampai saya mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas untuk diucapkan. Saya sering mencoba untuk tidak marah, namun tidak pernah berhasil. Mungkin saya hanya bisa mengurangi kadar marah saya. Yang biasanya mengeluarkan kata-kata kotor, kini harus bisa mengontrol amarah saya. Saya juga termasuk orang yang egois, yang hanya ingin menang sendiri dan memikirkan diri sendiri. Tidak peduli dengan orang lain. Keegoisan ini seharusnya segera diminimalisir agar terhindar dari sesuatu yang tidak saya inginkan. Saya tidak ingin membuat orang lain benci karena keegoisan saya. Untuk itu, sedikit demi sedikit saya mencoba menjadi orang yang lebih dewasa dan mengerti dalam segala hal.
Yang paling nampak dalam diri saya yaitu jutek. Orang yang belum mengenal saya pasti beranggapan bahwa saya pribadi yang jutek. Hal itu tidak bisa saya pungkiri, karena memang saya bukan seseorang yang murah senyum kepada orang lain. Walaupun seperti itu, saya selalu mencoba untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi dan berusaha tersenyum kepada semua orang yang saya jumpai.

Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
YOUR ADSENSE CODE GOES HERE

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Labels

 

About Me

blog kombinasi
View my complete profile

Followers

Recent Comments


| BLOG KOMBINASI © 2009. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Design by Brian Gardner | Back To Top |